Kamis, 04 Februari 2010

Kota Tua (Jakarta, Indonesia)


Kemarin, gue, Wulan, Putik, dan Ayu (temen temen kampus), mendadak pergi ke kota tua.
sebenernya cuma gue yang terkesan mendadak, kalo mereka memang sudah berencana sedari beberapa hari yang lalu. Waktu yang baik, pada saat itu gue memakai baju bebas (bukan seragam) ke kampus, jadi bisa langsung jalan. Singkatnya cerita ini, kami menuju ke sana menggunakan Busway yang penuh penumpang dan menuntut kami harus berdiri di dalam bus. Bisa dibilang keberangkatan kami ke sana lebih banyak berdirinya dari pada duduknya (urat kaki serasa menegang semua) haha..
Turun dari busway kami tidak langsung menemukan Kota Tua, melainkan kami harus berfikir, berjalan tidak jelas, menyembunyikan muka bodoh kami layaknya orang desa yang baru datang ke Kota. hahah.. (kami semua belum tau Kota Tua itu berada). Sampai di sana, kami duduk untuk me-relax-kan kaki (halah), juga menunggu stamina Ayu kembali pulih (dia mabok angkot) haha... pandangan pertama di sana adalah orang orang yang sedang hunting foto dengan membawa camera fotografer, Sedikit minder kami semua karena kami tidak membawa kamera apapun selain kamera di hp yang berukuran 3.2MP. haha.. 
Kegiatan pertama, berfoto untuk pemanasan kenarsisan kami. haha.. selanjutnya kami makan baso yang sebenarnya enak namun rasanya agak kurang sedap karena terlalu banyak saos sehingga rasanya agak manis, ditambah lagi raut muka abangnya yang jutek, Hih ! tapi karena kami belum sarapa pagi, kami santap baso itu dengan cukup lahap dan gue pemenang pertama. hahaha..

setelah selesai kami jalan ke tempat tempat yang sekiranya sedikit dikunjungi orang dan kami mengambil gambar gambar kami tanpa minder. haha..
Setelah berjalan dan sampai di tempat awal gue datang, kami memutuskan untuk masuk ke Museum Fatahillah Rp.2000/org (dewasa).

Masuk ke sana membuat gairah narsis kami mulai meningkat, karena bukan kami saja yang menggunakan kamera hp tapi ada juga yang lain. jpret, jpret, jpret. Cukup banyak foto yang kami abadikan. Di dalam sana sepertinya tidak ada ilmu sejarah yang kami dapat karena kami lebih tertarik untuk berfoto foto. hahaha...
Keluar dari Museum itu, disinilah kenarsisan kami mencapai puncaknya. Kota tua sudah dipenuhi banyak pengunjung, dari mulai anak SD-SMA dan kulia bahkan Para Turis. gue merasa sudah masa bodo dengan para fotografer itu dan kami mulai asik denga permainan kami sendiri. Kami menyewa sebuah sepeda ontel Rp. 15.000/jam (Wulan yang bayar).

kami berfoto layaknya seorang gadis desa yang sedang mengendarai sepeda ontel, dan ternyata tanpa sadar ada mahasiswa yang mengambil gambar kami pada saat mengendarai sepeda itu dengan penuh canda tawa (pengalaman pertama naik ontel), mungkin untuk bahan koleksi foto dia tanpa harus menyewa model.(Sempat GR serasa jadi model beneran) dan kami semakin PD hahaha.. ternyata naik ontel tidak sulit.
Setelah itu, waktu menunjukan sekitar pukul 3 sore, kami memutuskan untuk pulang. Perjalanan menuju halte busway tidak lagi di iringi canda tawa (kami sudah sama sama lelah), hanya lemas, muka yang keling karena panas matahari, rasanya ingin kami menumpangi taxi yang bisa langsung sampai ke rumah. untungnya kami tidak lagi berdiri sepanjang jalan (lebih banyak duduk). Kami saling terdiam tak banyak bicara di dalam busway sepanjang perjalanan. heheh.. baru kerasa capeknya. Yang jelas kebodohan kemi, dan semuanya yang kami lakukan di sana tetap FUN, dan tidak kapok untuk mencobannya lagi. fiuh.
Ternyata Indonesia itu gak jelak jelak amat. hohoho.. "I love the place"
Malam harinya gue ceritakan perjalanan kami itu kepada teman gue (kenal dari Facebook) lewat chat room. Ia asli KY. memang gue bisa bahasa Inggris?? TIDAK. gue pake google Translate untuk menjelaskannya. hahaha... (LOL)